kira-kira 2 minggu yang lalu gw dibeliin 2 buku novel sama kakak gw. .judulnya 1 liter of tears sama face off.. setelah gw baca bagian belakang bukunya gw baru tau klo ternyata 2 buku itu novel motivasi.
dan buku pertama yang gw baca 1 liter of tears..
pertama kali nyokap gw liat buku ini, nyokap bilang "baca judulnya aja udah sedih banget".. tapi setelah gw baca buku itu dan gw coba untuk mengerti, ternyata apa yang gw rasain beda sama nyokap. . . bukannya gw ga punya perasaan jd ga sedih,,tapi justru gw menatap masa lalu hidup gw..entah kenapa gw jadi inget apa yang pernah gw alami...
buku 1 liter of tears ini nyeritain tentang seorang anak remaja yang tiba-tiba kena penyakit spinocerebellar ataxia. penyakit ini mengakibatkan timbulnya ketidakseimbangan dalam daya kerja saraf dalam tubuh. akibatnya sel saraf sumsum tulang belakang, otak kecil, dan penghubung otak besar otak kecil mengalami perubahan dan bahkan kehilangan fungsinya.
jadi remaja yang punya nama Aya Kito ini tiba-tiba terkena penyakit spinocerebellar ataxia. Aya terkena penyakit ini waktu umur 15 tahun, tiba-tiba dia mulai ngerasa lemah, bisa tiba-tiba jatuh kalo lagi jalan, dan lama kelamaan keadaannya semakin parah. tapi walaupun dia sakit, dia masih punya semangat untuk masuk SMA Negeri. dan akhirnya dia masuk, karena memang Aya anak yang pintar. namun Aya harus menerima kenyataan kalau dia tidak seperti teman-temannya yang lain. kondisi fisiknya tidak memungkinkan. Aya selalu terlambat masuk kelas ketika pergantian pelajaran karena jalannya yang lambat dan sering terjatuh, Aya juga harus selalu dibantu oleh teman-temannya. karena kondisi Aya semakin melemah, akhirnya ibunya memutuskan untuk memindahkan Aya ke SLB. guru-guru di SMA Negeri pun menyarankan Aya untuk pindah karena Aya selalu merepotkan teman-temannya. namun ternyata pindah ke SLB pun tidak membuat Aya merasa nyaman, tapi walaupun begitu Aya tetap bisa menyelesaikan masa SMA nya di SLB. setelah lulus, Aya melakukan perawatan-perawatan, selama Aya dirawat di RS, Aya semakin dekat dengan para dokter dan perawat. sampai suatu hari Aya bertanya pada dokternya "apakah aku bisa menikah?" tetapi ternyata jawaban sang dokter adalah "tidak". tetapi walaupun demikian, Aya selalu bersemangat menjalani hari-harinya yang hanya dihabiskan dengan bantuan-bantuan orang lain. namun kenyataannya penyakit itu tidak bisa sembuh dan Aya hanya bisa terbaring tanpa bisa bangun dari tempat tidur, sulit untuk berbicara, dan sudah tidak bisa menulis lagi, padahal sebelumnya Aya senang sekali menulis dibuku hariannya yang akhirnya dibukukan ini. sampai akhirnya Aya meninggal saat usianya 26 tahun setelah terbaring selama bertahun-tahun.
hubungannya sama hidup gw?!
gw terkena penyakit epilepsi dari sekitar umur 13 tahun, tapi gw baru tau saat gw sekitar umur 15 tahun. perjalanan hidup yang buat gw sulit banget yang sering bikin gw menjatuhkan air mata. gw selalu bertanya, "kenapa harus gw???". gw ga pernah munafik kalo gw sering banget nanya itu sama diri gw sendiri, tapi yaa emang pertanyaan itu ga pernah terjawabkan. gw juga pernah marah sama Tuhan, gw tau itu ga boleh, tapi kadang gw ga bisa nerima.
ada satu kata-kata dokter gw yang selalu gw inget sampe sekarang, "kamu itu ga sama dengan teman-teman yang lain."
setiap kali gw kambuh, gw cuma bisa nangis sendiri. dan kadang gw punya pertanyaan "apa gw sanggup ngejalanin hari-hari gw, masa depan gw? apa gw bisa punya keluarga nanti? apa gw bisa punya anak-anak yang lucu?" semua pertanyaan itu cuma bisa dijawab oleh waktu.
tapi satu yang gw tau, gw punya Tuhan, Allah, punya orang tua, punya keluarga, punya teman-teman, punya pacar yang gw yakin mereka selalu mensupport gw dalam keadaan apapun. . :*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar