Kamis, 20 September 2012

Senin, 17 September 2012

Rio


Gue Rio. Gue cuma seorang mahasiswa yang kebetulan beruntung bisa kuliah di Jerman karena beasiswa. Kalo dibilang pinter ya,,lumayanlah. Sebelum gue ke Jerman, gue ikut kelas akselerasi (program percepatan) di salah satu sekolah di Bogor.
            Ga banyak yang istimewa dari gue. Secara percintaan, gue terbilang biasa aja. Ga banyak cewek-cewek yang gue pacarin selama gue di Indonesia. Gue punya lumayan banyak sahabat-sahabat selama di Indonesia, cewek dan cowok. Sahabat-sahabat itu yang harus gue tinggalin karena impian gue dan bokap gue yang pengen anaknya kuliah di luar negeri.
            Salah satu alasan yang membuat gue memilih untuk ga pacarin cewek-cewek di Indonesia adalah karena kepergian gue ke Jerman. Gue ga pernah mau nyakitin hati cewek yang gue sayangin, karena memang sejak gue SMA bokap gue udah pengen banget gue bisa kuliah ke Jerman. Sebenernya ada beberapa cewek yang pernah gue deketin selama di Indonesia, tapi ya itu, semua berakhir dengan sebuah persahabatan. Malah ada juga cewek yang gue relain karena sahabat gue sendiri juga suka sama cewek itu.


            Setelah gue pindah ke Jerman kehidupan gue banyak berubah.
            Awalnya semua biasa aja, gue mengikuti hari-hari gue kurang lebih sama seperti gue di Indonesia. Kuliah dan belajar, itulah yang pertama-tama gue lakuin di sana. Gue mengikuti kelas bahasa sebelum akhirnya masuk kuliah beneran, karena emang bahasa yang dipakai diperkuliahan gue agak sedikit berbeda dengan bahasa yang gue pelajari di les sebelum gue berangkat ke Jerman. Maklumlah banyak bahasa-bahasa perminyakan seperti jurusan yang gue ambil.
            Tapi lama-kelamaan hidup gue berubah seiring pergaulan gue dengan temen-temen di sana. Jerman telah mengubah hidup gue!
            Di sana gue kenal sama seorang cewek yang juga orang Indonesia yang lagi kuliah di sana juga. Namanya Lia. Lia kalo dibilang cantik, ya not bad-lah. Tapi Lia adalah orang yang friendly. Cerianya Lia membuat gue jatuh cinta sama dia.
           

            Pagi itu adalah waktunya gue masuk kelas bahasa di kampus gue. Sebelum kuliah di mulai, gue sedikit bercanda dengan teman gue yang kebetulan orang Cina. Gue dan Ling, nama teman Cina gue itu, saling ledek tentang negara asal kita masing-masing. Sampai akhirnya canda kita berhenti ketika ada seorang cewek dengan muka yang ga asing buat gue, ya, orang Indonesia!
            Rio, see that there are people of Indonesia. Do you know her??” kata Ling sambil colek gue. Reaksi gue cuma bisa geleng-geleng kepala.
            “She is so cute” Ling kayaknya kagum banget sama itu cewek.
            “Siapa ya Ling? Gue baru liat tu cewek.”
            “Udah, kamu temui dia.” Ling malah nyuruh gue yang nyamperin tu cewek dengan bahasa Indonesia seadanya.
            “Oke” Gue ga mau dibilang cemen sama Ling.
            “Hai, are you Indonesian?” pelan-pelan gue deketin tu cewek
            “Iya. Aku Lia” Lia nyodorin tangannya ngajak kenalan.
            “Gue Rio. Gue dari Bogor. Kalo lo dari mana?” Gue langsung berasa deket banget sama Lia, padahal kita baru ketemu belum lebih dari lima menit. Mungkin itulah faktor kedekatan secara daerah asal.
            “Gue dari Jakarta” Dan akhirnya obrolan kami berlanjut setelah kelas bahasa selesai.
            Banyak banget yang gue dan Lia ceritakan. Mulai dari tentang Indonesia yang udah lumayan berasa lama kita tinggalin, sampe ke hari-hari kita selama di Jerman.
            Di dalam hati gue, gue ngerasa “ini cewek oke banget. Smart, cantik, baik. Hemmmm….”


bersambung...........

Jumat, 14 September 2012

and i see you (again)

Hari itu aku seneng banget begitu tau besok Mumu libur. Aku mikir gimana caranya supaya aku bisa ketemu dia tanpa aku minta. But i know that so impossible!!
Satu cara yang bisa aku lakukan, pergi dari rumah sendirian tanpa mama, dan membuat Mumu tau kalau aku ada di suatu tempat dan berharap dia datang ke tempat yang sama. Ternyata cara itu sangat jitu!

Dengan berbagai alasan hari itu aku pergi ke Plaza Jambu Dua dengan alasan mau beli charger buat BB aku yang kebetulan memang sudah rusak. And then aku buat tweet di twitter supaya dia tau kalo siang itu aku ada di luar. Tapi ga ada respon sama sekali dari Mumu. Hati aku rasanya galau kalau kata anak-anak jaman sekarang (cius?? miapah?? :p)
Aku coba buka YM, dan ternyata kamu online.. Rasanya seneng bukan main. Aku coba mulai pembicaraan sama dia -seseorang yang pernah menjadi bagian dalam hidupku- dan ternyata dibalas. Basa-basi dengan nanya kabar dan lain-lain sampai akhirnya aku tanya Mumu sedang dimana, ternyata di rumah dan aku bilang kalau aku sedang di jalan sendirian, dan rasanya gayung pun berlanjut sangat cepat. Mumu minta aku tunggu di Plaza Jambu Dua.

Hari itu lamaa sekali aku menunggu Mumu, tapi demi ketemu Mumu ya aku tunggu.
Karena nunngu Mumu yang terlalu lama, mulailah aku muter-muter. Dari main-main ke toko buku sekedar melihat-lihat, turun lagi melihat baju-baju dan akhirnya aku beli baju itu, muter-muter lagii. Dan aku sms Mumu, dia cuma bilang "bentar", tapi aku tetep nunggu. Akhirnya aku beli minuman, jalan lagi, tapi tetep aja dia ga ada. Sampai akhirnya Mumu sms aku cuma bilang "bca". Dengan bergegas aku langusng pergi ke BANK BCA yang ada di samping Plaza itu, aku tengok ke dalam ruang ATM, tapi mata aku ga menemukan sosok yang aku kenal, dan akhirnya aku hanya bisa duduk di pelataran bank itu, duduk sambil minum minuman yang aku beli tadi. Aku coba hubungin Mumu tapi ga ada jawaban, sampai akhirnya aku melihat sosok yang sangat aku kenal.

Dengan rasa senang bercampur kesal aku hampiri dia. Ingin rasanya aku peluk dia saat itu, tapi apa daya, kamu hanyalah mantan kekasih bagiku. Mumu mencoba jelaskan keadaannya kenapa dia telat, tapi tetep aja aku hanya bisa menggerutu manja, tapi dalam hatiku siapa yang tau :D
Dengan segera aku naik ke atas motor yang dia pinjam untuk bisa bertemu aku, karena menurutnya motornya mogok diperjalanan yang akhirnya membuat dia terlambat datang.
Satu hal yang ingin aku lakukan saat itu, memeluknya erat seperti saat dulu, saat kita masih bersama dengan cinta yang aku yakini sampai saat ini masih ada.

Waktu itu, waktu bersamanya, waktu terasa sangat cepat berlalu. Aku meminta Mumu mengantarku ke Botani Square, aku ingin mencari buku untuk bahan skripsiku yang kini tertunda. Entah kenapa aku berusaha menutupi rasa senang yang ada dalam hatiku. Aku tidak ingin dia berharap untuk kembali lagi padaku. banyak hal yang membuatku begitu, mulai dari hubungan kita berdua yang memang telah hancur, dan akhirnya keluargaku tidak setuju dengan hubungan kita berdua dan membuat aku enggan untuk melawan orang tuaku "hanya" untuk sebuah cinta.
Sore itu tak banyak yang kita bicarakan, mungkin apa yang Mumu rasakan sama dengan apa yang aku rasakan saat itu. Kita sama-sama terbuai oleh cinta yang sudah lama tidak bertemu. Cinta yang seharusnya sudah berakhir.
Setelah aku mendapatkan buku yang memang aku cari, tidak banyak yang kita lakukan disana, karena memang aku sudah janji sama mamaku untuk tidak pergi terlalu lama. dan akhirnya kita berdua pulang, ya,pulang tanpa melakukan sesuatu lagi. Mumu sempat meminta aku menemaninya sebentar ke barber shop, tapi aku merengek meminta pulang. Aku ga mau rasa cinta kita berkembang lagi karena terlalu lama menghabiskan waktu berdua. Dan akhirnya Mumu mengalah dan mengantar aku pulang dengan wajah yang kesal dan mulut menggerutu. Sejujurnya aku merindukan hal itu!

Sesampai di rumah, hal yang sangat tidak aku inginkan terjadi!!
Ternyata ada saudara mamaku datang, karena memang masih dalam suasana lebaran, dan parahnya mereka duduk di teras rumahku. Dari teras itu mama dan saudara-saudaraku itu bebas melihat kedatangan aku dengan seorang pria yang sangat tidak disukai mama untuk menjadi calon pendampingku.
Dan parahnya lagiiii,,Mumu memaksa aku untuk masuk ke dalam rumahku. "sekalian lebaran, aku kan belom lebaran sama mama" itu alasan Mumu. Mau ga mau aku buka gerbang rumahku dengan muka kesal.
Aku meninggalkan Mumu yang masih memarkirkan motor "pinjamannya".
Komentar mama saat melihat aku hanya satu "ah, paling juga janjian. pantes mau pergi sendiri". DAAAAMMMMNNN!! Aku ke gap juga nih.
Mumu bersalaman sama mama dan minta maaf karena memang kebetulan banget masih nuansa lebaran, dan mama memaafkan, huft!
Ga lama juga Mumu di rumahku, kita juga cuma diem-dieman aja di kursi tamu setelah aku membuatkan segelas sirup dingin, hal yang sudah lama sekali tidak aku lakukan untuknya.
Ga begitu lama setelah saudaraku pamit pulang, Mumu juga pamit pulang.

Setelah kejadian di hari itu, Mumu seakan menghilang dari hidupku, sesuatu yang sama sekali tidak pernah aku inginkan. Bahkan saat kita memutuskan untuk bubaran.
Sempat kita chating lewat YM, dan dari situ yang aku tau adalah dia sudah punya pacar baru. Ga ada yang bisa aku lakukan setelah tau hal itu. Mungkin ini saatnya aku merelakan Mumu.
Entah berapa puluh kali setiap harinya aku buka akun twitternya, dari situ aku cukup tau kabarnya. Sekarang dia dekat dengan seseorang yang bernama Ayu, mungkin itu pacar barunya.


 ♥ Selamat Mumu, semoga hidup kamu lebih indah. Melihatmu dari jauh, itulah kebahagiaanku saat ini ;) ♥

Rabu, 12 September 2012

jatuh cinta


Jatuh cinta… seperti namanya, manusia akan terjatuh ketika mengenal cinta.
Jatuh dalam pelukan dan rasa indah
Namun akan jatuh dalam rasa sakit ketika tahu cinta telah pergi
Cinta akan indah ketika melihat dari jauh
Sama seperti gunung yang indah dilihat dari jauh
Tapi ketika sampai menginjak gunung itu tak kan tampak tingginya gunung dan indahnya gunung
Mungkin lebih baik mengenal cinta dari kejauhan
Tak perlu dijamah
Hanya perlu dilihat dari kejauhan

Sabtu, 08 September 2012

bagaikan burung

untuk mama.....

burung dapat terbang indah mengitari dunia
dapat terbang mengelilingi sejuknya pegunungan
dapat terbang mengitari indahnya lautan
namun burung yang cantik tak dapat pergi jauh dari sangkarnya
tempat ia mendapatkan kehangatan
burung yang cantik juga tak dapat terbang tanpa sayap yang kuat
seperti aku yang tak dapat pergi jauh dari kehangatanmu
dan seperti aku yangtak dapat pergi jauh dari kehangatanmu
dan seperti aku yang tak dapat pergi tanpa genggamanmu

i love u,,mama

Jumat, 07 September 2012

2012

tak semua dapat ku mengerti
tak semua dapat ku pahami
tahun ini adalah tahun terberat dalam hidupku
tahun yang seharusnya membahagiakan
di tahun yang seharusnya aku dapat menggapai cita-citaku
tapi semuanya hancur berantakan......
dimulai dari cerita cintaku yang tak bisa ku raih...
cita-citaku yang hancur berantakan...
ingin ku mohon maaf pada orang tuaku.....ada mama, papa, dan semua yang telah membantuku
karena aku tak mampu lagi meraih mimpi dan cita-citaku